PENTINGKAH SEBUAH............RENUNGKAN........

Kini negara kita tercinta sedang dilanda musibah yang bertubi-tubi. Dimulai dari banjir bandang yang melanda kota papua, ibukota kita Jakarta, lalu yang baru-baru ini adalah gempa di Sumbar khususnya di Mentawai dan sekitarnya, dan letusan gunung merapi yang di Yogjakarta yang banyak memakan korban jiwa.



Mungkin kita berfikir, mungkinkah negara kita ini sedang di uji? apakah negara kita sedang dihukum, atau kah hanya sebuah peringatan dari yang maha kuasa?





Terlepas dari musibah yang melanda negara kita, mungkin diri kita sendiri pernah diberikan cobaan oleh tuhan YME. Apakah itu berupa kegagalan pada diri kita sendiri yang membuat kita merasa putus asa dan menyerah. Kadang kita merasa apakah tuhan sedang menguji kita, atau apakah dosa yang telah kita perbuat sehingga tuhan menghukum kita. Itulah kadang pikiran negatif yang sering terlintas di benak kita.





Marilah kita lihat dari cerita batu berikut ini, seberapa pentingkah batu itu, dan apa hiknah yang dapat kita ambil dari batu itu.



Pada suatu masa, dimana para ahli arkeologi sedang bekerja di sebuah pulau. Mereka heran kenapa tanah pertanian purba yang mereka gali itu banyak terdapat batu di dalam nya. Lalu mereka berfikir bagaimana mungkin sebuah lahan pertanian yang akan menghasilkan banyak makanan di penuhi oleh bebatuan?



Bukan kah secara logika jikalau kita menanam sesuatu itu diperlukan tanah yang tidak mengandung batu. Jika kita hendak menanam tanaman utk mendapatkan hasil yang baik maka diperlukan tanah yang baik pula, yang tanpa ada bebatuan. Dengan kondisi demikian, maka tanah akan mudah dibajak dan juga diolah.



Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata jawabannya sangat mengejutkan. Menanam bebatuan didaerah yang jarang mendapatkan hujan, ternyata dapat mengubah gurun pasir atau tanah kering menjadi perkebunan yang produktif. Ternyata bebatuan ini bisa mengumpulkan embun dan menciptkan kantung-kantung kelembapan di bawahnya. Bebatuan ini juga mencegah debu humus terkikis dengan cepat.



Jadi kunci nya adalah pada tanah yang kering dan tandus yang mungkin tidak ada harapan lagi untuk menumbuhkan tanaman apapun, dengan menanam bebatuan adalah sebuah solusi/ terapi.



Maka kesimpulan yang bisa diambil adalah:

1. Dengan menanam bebatuan merupakan proses peremajaan yang dilakukan oleh tanah.

2. Orang2 purba itu menanami tanah tandusnya dengan bebatuan, jadi mereka tidak mengutuk karena telah di beri tanah yang tandus. Sebaliknya mereka berupaya bagaimana dengan tanah yang tandus ini agar bisa di olah untuk pertanian meskipun mereka melakukan hal yang mustahil yaitu dengan menanam bebatuan.





Kegagalan atau masalah yang kita hadapi sekarang dapat kita analogikan dengan bebatuan itu. Seorang petani akan merasa kesal dan marah apabila tanah yang akan dicangkulnya ternyata ada bebatuan dan mereka akan berandai-andai jika saja tanah ini tidak ada bebatuan (masalah) yang menghalangi maka pekerjaan mereka akan cepat selesai.





Oleh sebab itu teman2ku, ternyata tidak semua bebatuan adalah penghalang. Justru dengan adanya bebatuan itu memberikan banyak peluang atau pintu masuk bagi munculnya kesuburan. Demikian juga dengan ada nya masalah, bisa saja masalah yang sedang kita hadapi sekarang ini merupakan pintu masuk menuju keberhasilan dan keberuntungan dimasa depan.



Kalau begitu, masihkah kita berfikir apakah kegagalan, musibah ataupun masalah yang kita hadapi merupakan hukuman buat kita???



Mungkin saja dibalik segala kegagalan dan masalah yang ada merupakan sebuah terapi dari Tuhan Yang Maha Esa agar kita yang tandus ini dapat berubah menjadi subur.



Berterima kasihlah kepada Allah SWT, ternyata Dia masih perhatian, sayang, ingat kepada kita agar kita di berikan kesempatan untuk bisa subur kembali.





Sesungguhnya segala yang baik itu datangnya dari Allah dan segala yang buruk itu datangnya dari Allah. Allahu Akbar...



Semoga saja dengan sepenggalan kisah ini bisa membuat saya sendiri dan juga teman2 menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Amin ya robbal alamin

Kirimkan teman lain ingin ikut membaca juga. Terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar