(Pertemuan ke 170) berfikir kritis

Setiap manusia akan berpikir, begitulah alaminya seorang manusiatercipta. Seorang filsuf pernah berkata, "Aku hidup karena berpikir".Peoses berpikir merupakan suatu hal yang natural, lumrah, dan beradadalam lingkaran fitrah manusia yang hidup. Bahkan, seorang yangmengalami gangguan jiwa pun merupakan seorang pemikir yang mempunyaidunia lain dalam hidupnya. Saat kita berpikir, seringkali apa yang kitapikirkan menjadi bias, tidak mempunyai arah yang jelas, parsial, dantidak jarang emosional atau terkesan egosentris. Seharusnya manusiabisa kembali merenung, bahwa kualitas hidup seseorang sesungguhnyaditentukan dengan bagaimana cara dia berpikir, sehingga dari pemikiranyang berkualitas itu dia akan mampu menciptakan penemuan atau puninovasi baru dalam hidupnya. Bukankah seorang pahlawan lahir dari caraberpikirnya yang selalu besar. Ilmuwan-ilmuwan ternama dunia punmengubah wajah dunia yang primitif menjadi dunia yang luar biasa inidengan perubahan pemikiran.

Manusia-manusia yang sesungguhnya sanggup mengubah peradaban duniaini, yang sanggup mengubah wajah bangsa ini menjadi lebih baik. Didalam derasnya arus akademis, kita juga adalah pemikir-pemikir. Tidaksedikit dari kehidupan sosial yang menjadi bagian dari kehidupanmahasiswa. Kebijakan pemerintah pun tidak luput dari pengamatanmahasiswa. Tapi, apakah buah pemikiran kita sudah memiliki standarintelektual? Benarkah pemikiran kita sudah kritis? Pemikiran yang bukanhanya sekedar muncul dari rasa emosional atau asumsi dan justifikasi,namun sebuah karya intelektual yang hadir secara ilmiah, atas dasarvaliditas dan analisis suatu data. Jangan-jangan kita hanya terjebakdalam arus provokasi yang 'memaksa' untuk berpikir kritis, namun hanyauntaian kata-kata tanpa arti yang keluar.

Seorang mahasiswa bukanlah pemuda tanpa visi, tanpa arah, namunpemuda yang dibangun secara intelektual menjadi cadangan negeri ini.Untuk itu, kita perlu belajar banyak dari guru/dosen kita. Sama halnyasaat kita mencoba untuk berpikir secara kritis. Seharusnya kita pahamakan konsep berpikir kritis sehingga kita tidak terjebak dalampemikiran kita sendiri.

Menurut Paul & Elder (2005), berpikir kritis merupakan cara bagiseseorang untuk meningkatkan kualitas dari hasil pemikiran menggunakanteknik sistemasi cara berpikir dan menghasilkan daya pikir intelektualdalam ide-ide yang digagas.

Seseorang yang berpikir secara kritis akan dapat menjawabpermasalahan-permasalahan yang penting dengan baik. Dia akan berpikirsecara jelas dan tepat. Selain itu, dapat menggunakan ide yang abstrakuntuk bisa membuat model penyelesaian masalah secara efektif.

Beberapa hal yang menjadi ciri khas dari pemikir kritis itu sendiri adalah:

Mampu membuat simpulan dan solusi yang akurat, jelas, dan relevan terhadap kondisi yang ada.

Berpikir terbuka dengan sistematis dan mempunyai asumsi, implikasi, dan konsekuensi yang logis.

Berkomunikasi secara efektif dalam menyelesaikan suatu masalahyang kompleksBerpikir kritis merupakan cara untuk membuat pribadi yangterarah, disiplin, terkontrol, dan korektif terhadap diri sendiri. Halini tentu saja membutuhkan kemampuan komunikasi efektif dan metodepenyelesaian masalah serta komitmen untuk mengubah paradigma egosentrisdan sosiosentris kita.Saat kita mulai untuk berpikir kritis, adabeberapa hal yang perlu kita perhatikan disini, yaitu

Mulailah dengan berpikir apa dan kenapa, lalu carilah arah yang tepat untuk jawaban dari pertanyaan tersebut.

Tujuan pertanyaan akan apa dan kenapa

Informasi yang spesifik untuk menjawab pertanyaan diatas.

Kriteria standar yang ditetapkan untuk memenuhi jawaban atas pertanyaan.

Kejelasan dari solusi permasalahan/pertanyaan.

Konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang kita inginkan.

Mengevaluasi kembali hasil pemikiran kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Beberapa kriteria yang dapat kita jadikan standar dalam prosesberpikir kritis ini adalah kejelasan (clarity), tingkat akurasi(accuracy), tingkat kepresisian (precision) relevansi (relevance),logika berpikir yang digunakan (logic), keluasan sudut pandang(breadth), kedalaman berpikir (depth), kejujuran (honesty), kelengkapaninformasi (information) dan bagaimana implikasi dari solusi yang kitakemukakan (implication).

Kriteria-kriteria di atas tentunya harus menggunakan elemen-elemenpenyusun kerangka berpikir suatu gagasan atau ide. Sebuah gagasan/ideharus menjawab beberapa hal sebagai berikut.

Tujuan dari sebuah gagasan/ide

Pertanyaan dari suatu masalah terhadap gagasan/ide

Sudut pandang dari gagasan/ide

Informasi yang muncul dari gagasan/ide

Interpretasi dan kesimpulan yang mungkin muncul.

Konsep pemikiran dari gagasan/ide tersebut

Implikasi dan konsekuensi

Asumsi yang digunakan dalam memunculkan gagasan/ide tersebut

Dasar-dasar ini yang pada peinsipnya perlu dikembangkan untukmelatih kemampuan berpikir kritis kita. Jadi, berpikir kritis adalahbagaimana menyeimbangkan aspek-aspek pemikiran yang ada di atas menjadisesuatu yang sistemik dan mempunyai dasar atau nilai ilmiah yang kuat.Selain itu, kita juga perlu memperhitungkan aspek alamiah yang terdapatdalam diri manusia karena hasil pemikiran kita tidak lepas dari hal-halyang kita pikirkan.

Sebagaimana fitrahnya, manusia adalah subjek dalam kehidupan ini.Artinya manusia akan cenderung berpikir untuk dirinya sendiri ataudisebut sebagai egosentris. Dalam proses berpikir, egosentris menjadihal utama yang harus kita hindari. Apalagi bila kita berada dalamsebuah tim yang membutuhkan kerjasama yang baik. Egosentris akanmembuat pemikiran kita menjadi tertutup sehingga sulit mendapatkaninovasi-inovasi baru yang dapat hadir. Pada akhirnya, sikap egosentrisini akan membawa manusia ke dalam komunitas individualistis yang tidakpeka terhadap lingkungan sekitar. Bukan menjadi solusi, tetapi hanyamenjadi penambah masalah. Semakin sering kita berlatih berpikir kritissecara ilmiah, maka kita akan semakin berkembang menjadi tidak hanyasebagai pemikir kritis yang ulung, namun juga sebagai pemecah masalahyang ada di lingkungan. Khususnya pemecah masalah bangsa Indonesia ini

Kirimkan teman lain ingin ikut membaca juga. Terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar