Ungkapan Rasulullah SAW ini diriwayatkan oleh Suwaid bin Sa'id Al-Hadatsani,walau sejatinya Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah dalam risalahnya Raudhatul Muhibbin menyatakan ini sebagai hadits maudhu dan mauquf. Alasannya simpel,berdasar riwayat shahih, penjelasan Rasulullah tentang macam kesyahidan tidak pernah memasukkah dan menyebutkan sebab matinya karena jatuh cinta itu syahid. Ibnul Qoyyim mengutip hadits ini ke dalam pembahasan yang sangat indah tentang para pemuja cinta.
Namun, bila urutannya adalah jika cinta itu menjadi spirit, ia sembunyikandengan penyembunyian yang melahirkan potensi-potensi kesalehan, iamenahan diri tidak terjerembab dalam kecintaan syahwati, geloranya ia bingkai dengan ketinggian kecintaan pada Sang Pemiliki Cinta, Al-Waduud. Lalu ia bersabar, iffah, menjaga diri dari kecintaan pada penghambaan makhluq, ia serahkan segala energi cintanya hanya untuk Allah semata. Penggambaran-penggambaran manisnya cintanya itu ia tumpahkan segalanya untuk Sang Khaliq. Lalu ia terkubur dalam timbunan-timbunan mahabbah, ia rasakan kelezatannya dalam penghambaan, lalu sampai di ujung umurnya hingga mati. Ia syahid.
Lihatlah kisah ini, kisah romantika dua manusia, dimabuk cinta. Seorang laki-laki ahli ibadah, pemuda Kuffi, cintanya menghampiri gadis cantik nan elok. Cintanya berbalas. Gadis itu sama cintanya. Bahkan ketika lamaran sang pemuda ditolak karena sang gadis telah dijodohkan dengan saudara sepupunya, mereka tetap nekad, ternyata. Gadis itu bahkan menggodanya, "Sayang, aku akan datang padamu atau kuatur cara supaya kamu bisa menyelinap ke rumahku". Gadis itu menghamparkan selendang syahwatnya.
"Tidak!Aku menolak kedua pilihan itu. Aku takut pada neraka yang nyalanya takpernah padam!" Itu jawaban sang pemuda yang menghentak sang gadis.
Pemuda itu menjaga diri dan memenangkan iman atas syahwatnya dengan kekuatan cinta.
"Jadi dia masih takut pada Allah?" gumam sang gadis.
Seketikaia tersadar dan dunia tiba-tiba jadi kerdil di matanya. Ia punbertaubat dan kemudian mewakafkan dirinya untuk ibadah. Ia tenggelam dalam keseluruhan cintanya pada Al-Waduud. Walau cintanya pada sangpemuda tidak mati. Cintanya berubah jadi rindu yang mengelana dalamjiwa dan doa-doanya. Tubuhnya luluh lantak didera rindu. Ia terkuburoleh kerinduan, penggambaran kerinduannya ia arahkan pada buncahankerinduan untuk Tuhannya. Sampai la mati, akhirnya.Sang pemuda terhenyak. Itu mimpi buruk.
Gadisnya telah pergi membawasemua cintanya. Maka kuburan sang gadislah tempat ia mencurahkan rindudan do'a-do'anya. Sampai suatu saat ia tertidur di atas kuburangadisnya. Tiba-tiba sang gadis hadir dalam tidurnya. Cantik. Sangatcantik jelita.
"Apa kabar? Bagaimana keadaanmu setelah kepergianku," tanya sang gadis.
"Baik-baik saja. Kamu sendiri di sana bagaimana?" jawabnya sambil balik bertanya.
"Aku di sini dalam surga abadi, dalam nikmat dan hidup tanpa akhir," jawab gadisnya.
"Doakan aku. Jangan pernah lupa padaku. Aku selalu ingat padamu. Kapan aku bisa bertemu denganmu?" tanya sang pemuda lagi.
"Akujuga tidak pernah lupa padamu. Aku selalu berdoa agar Allah menyatukankita di surga. Teruslah beribadah. Sebentar lagi kamu akan menyusulku,"jawab sang gadis.Hanya tujuh malam setelah mimpi itu, sang pemuda pun menemui ajalnya. Dalam hujaman kecintaan kepada Rabbnya.
UstadzAnis Matta mengomentari kisah ini dengan ungkapan: "Atas nama cinta ia memenangkan Allah atas dirinya sendiri, memenangkan iman atassyahwatnya sendiri. Atas nama cinta pula Allah mempertemukan mereka.Cinta selalu bekerja dengan cara itu".
Subhanallah.Tak ada yang dapat menafikan. Ia mati dalam seindah kematian. Energi cintanya mewariskan pengorbanan tulus.
Sepertikecintaannya sendiri terhadap kematian. Ada seribu satu kisah romantika anak manusia. Ada kisah dengan gadis cantik jelita. Ada pula kisahdengan pesona dirinya. Sama-sama pemuda. Fathi Farhat namanya. Awalnya ia mencintai dirinya, mencintai ibunya, mencintai kemulyaannya,mencintai tanahnya, keluarganya bahkan negaranya. Namun geloranya takberhenti pada kecintaan yang absurt, ada rongga yang nampak jelas bahwatujuan cintanya itu ia wujudkan dengan keinginannya untuk merdeka,merdeka dari penindasan yang telah mengoyak-ngoyak symbolketauhidannya.
Sang Khaliq telah memerdekakannya dari segala belenggu.Ia menyimpan cintanya menjadi gunungan-gunungan mahabbah menujucita-citanya beriring bersamna kafilah para syuhada'. Ia bersabar bagaiantrian syuhada'. Menyusuli para qiyadahnya, yang rindu bersalam jumpa,rindu dengan penyapaan penjaga pintu surga, dengan penyapaan salaamunalaikum thibtum fadhuluuhaa, khaalidin (selamat atas kalian, dansegeralah masuk ke dalam surga dengan kekal).
Gambaransurga itulah yang mampu mengokohkan kecintaan dan kerinduannya padakenikmatan yang abadi walau ditebus dengan kematian. Sama nikmatkematiannya walau ditempuh dengan derita yang sekejap saja. Iabersabar, menunggu antrian saat terindah menjemput kematian.
...We will not go downIn the night, without a fightYou can burn up our mosques and our homes and our schoolsBut our spirit will never dieWe will not go downIn Gaza tonight (Michael Heart, We Will Not Go Down)
Senandungcinta. Yang menggelorakan. Menghidupkan. Spirit yang tak pernah mati.Akan selalu hidup. Penuh mu'jizat kenabian.
Cintanya menjadi pengokoh.Membangunkan spiritnya untuk tidak pernah menyerah. But our spirit willnever die. Kelak takdir menghampirinya bahwa kemenangan akan datanguntuknya walau dengan washilah 'perantara' batu-batu yang menghujammusuh-musuhnya. Ini kisah yang membangkitkan, kisah cinta. Bila duakisah ini adalah kisah kesabaran dan kesadaran untuk bersandar padaSang Pemilik Cinta. Maka kematiannya yang dicintainya menjadi jalanmenuju kesyahidan.
Dan, seperti itulah cinta bekerja.
Getar-Getar Cinta
Aku berpapasan dengannya tiba-tiba
Aku pun terhenyak tak tahu apa harus dikata
Dan kulihat, tiba-tiba kehadirannya
Bergetar kakiku tak kuasa menahannya
Bait-baitsang penyair mengungkap tanda-tanda (ayat-ayat) keajaiban cinta. Darisentuhan dan pancaran gejolak jiwa, mengalir melewati sumsum tulang danaliran darah manusia , menembus hingga menghidupkan harapan asa,menggetarkan pada mulanya. Lalu, menyadarkannya menjadi cinta yangberarah dan bertema. Inilah diantara tanda-tandanya cinta yang ditulisdengan penuh cinta dan makna oleh maestro kedalaman karya-karyanya;Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah dalam Raudhatul Muhibbin-nya, TamanOrang-Orang (yang) Jatuh Cinta. Syairnya memang terasa bermakna, karenaberbalut cinta dalam bab-bab indah penuh pesona. Dalam uraian-uraiantentang apa itu tanda-tandanya cinta. Dan, ia menulisnya, bahwadiantara gejalanya bersemayam cinta adalah bergetarlah hatinya,kagetlah batinnya, bergoncang (bahkan) bercucuran keringatnya tatkalaia berhadapan dengan yang dicintainya. Atau ketika mendengar namanya.
Adamemang kejadian dalam hidup ini yang membuat kita terhenyak. Dalamtatapan kasat mata ia tak nampak lalu ada, di hadapan kita. Katakanlahia adalah manusia. Yang kita menaruh hati padanya. Menoreh cintapadanya. Cinta manusia. Sebagaimana kata sang penyair:
Ada yang menyebut namanya di MinaLalu dahan-dahan hatiku gemetar tak tahu sebabnyaPada malam yang sepi kembali namanya disebutkanSeakan dari hatiku ada burung yang terbang ...
Ketikacinta bersemi dalam jiwa. Untuk kekasih sebab ada setetes kesempunaandari anugerah Yang Maha Sempuna. Mungkin karena ia jelita, pintar,sabar atau saleha. Mungkin karena ketaatannya, keteguhannya,kejujurannya atau kesederhanaannya. Mungkin karena pelik ceritahidupnya, rumit romantikanya, liku-liku perjalanannya. Sehingga tumbuhbersemi shobaabah (simpati), suka, care (perhatian) karenasemua sebutan-sebutan itu untuk mewakili amanah dari kata cinta. Atausang pecinta karena ia telah memiliki gunung-gunung yang di dalamnyaada magma cinta. Yang setiap saat memuntahkan letupan-letupan laharyang (kelak) menyuburkan tanah gersang nan tandus menjadi subur makmur.Ia telah merdeka secara kejiwaan. Sudah keluar dari persoalan-persoalandirinya, untuk kemudian memimpikan, meng-angankan, menginginkan oranglain –siapapun- senantiasa baik karenanya dan bahagia. Pekerjaannyaadalah memberi energi kepada orang lain agar kekasihnya itu senantiasadalam kebajikan dan kebahagiaan.
Gemeta rjiwa itu karena ada yang telah berwujud dalam jiwanya. Wujudnya hanyasebagai rasa bukan benda. Rasa yang telah diawali dalam jiwanya adapengagungan, ada pengokohan eksistensi, ada pengakuan perannya makatimbullah dominasi-dominasi yang menguasai jiwanya meruntuhkan hatinyasampai-sampai kekuatannya jauh lebih kuat dari kekuasaan raja terhadaprakyatnya.
Gemetar itu menunjukkan ketundukan, hatinya telahditaklukkan oleh kharisma sosok yang dicintainya. Hati yang telahditakukkan oleh kharisma kekasih tak mampu membuat penerimaannyamenjadi sempurna. Menjadi tidak siap hingga akhirnya bergetar,berkeringat dan bergoncang dan sesudah itu ia menikmati rasa cintanyadengan penyempurnaan pengabdian dan pengagungan.
Ada banyak cerita-cerita anak manusia dalam pergumulan cinta dalam hatinya.Manusiawi agaknya, suami bergetar hatinya mendengar nama istrinyadikumandag, ibu dengan anaknya, guru dengan murid kesayangannya, rakyatdengan pemimpin idolanya, atau juga sesama kita, dalam persahabatankita. Cerita ini takkan muncul bila awalnya tidak dari ketidaknampakanatau kesunyi sebutan namanya.
Tiba-tiba muncul, sekonyong-konyongterdengar, ujug-ujug ada dihadapannya. Inilah yang melahirkangetar jiwa dan kekagetan. Bahkan getar jiwa dan kekagetan itu semakinmeronta bila awalnya sang pecinta itu aktif bekerja dalam bentukpencarian, perenungan dan keinginan yang membuncah untuk menemui sangkekasih. Jadi urutannya bermula dari ketidaknampakan, keterpisahan atausunyi dalam penyebutan, lalu selanjutnya menjadi pengokohan eksistensipengakuan terhadap peran kekasih, makin kuat hingga hatinyamencari-cari. Dan dari titik disiini. Tersebut namanya atau tiba-tibanampak di hadapannya. Bergetar jiwa dan inilah kerjanya cinta. Adareaksi kimiawi jiwa yang mengakibatkan perubahan-perubahan fisik. Getar(karena) Cinta.
Bilapenggalan sejarah peradaban manusia ke depan telah sanggup menemukanalat pengukur getar (akibat) cinta tentu kita akan bisa membuatperingkat-peringkat kekuatan cinta kita kepada kekasih. Makin banyak'peserta' kekasih menunjukkan makin besar energy cintanya. Makinberbeda tingkatan derajatnya hingga (katakanlah) perbedaan itu sampaiangka-angka di belakang koma makin menunjukkan kerapihan cintanya.Sebab, cinta yang tanpa berderajat, tidak ada prioritaskecintaan, tidak ada tingkatan dan tak ada kadar-kadarnya menunjukkancinta yang kacau, gelap dan buta. Itulah sebabnya kecintaanyang buta itu akan membutakan pembuktiannya, pasti menyengsarakan. Iaberjalan dalam gelap pekatnya cinta.
Namun,sebagai rasa jiwa. Dan itu ada dalam jiwa-jiwa kita. Jiwa normal fitrahyang bisa diukur dengan alat manual. Sebatas pada kemampuan daya getarcintanya. Anda akan tahu dan bisa membuktikan apakah memang kecintaankepada Allah menjadi kecintaan tertinggi. Derajat yang taktertandingi?. Atau seribu satu kekasih itu diperlakukan dalam tingkatandan komposisi derajat yang sama?.Tak ada tingkatan. Semuanya menjadiprioritas tertinggi. Semuanya menundukkan jiwa. Menguasai arah hidup?.Maka,tunggulah kehancuran dan kesengsaraannya.
"Katakanlah:"Jika bapak-bapak , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaumkeluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamukhawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebihkamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya,Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allahtidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. QS. At-Taubah [9]: 24
Cinta itu membutuhkan prioritas. Memerlukan tingkatan-tingkatan. Jika andatidak mampu membuat prioritas dan tak bisa menetapkantingkatan-tingkatannya membuat cinta menjadi rabun dan menimbulkankebutaan. "Dan Allah tidak memberi petunjuk (arah) kepada orang-orangfasik.". Di ayat sebelumnya Allah mendampingkan sebutan dalam ayat inidengan sebutan "....maka mereka itulah orang-orang yang dzalim." [QS.At-Taubah [9]: 23). Dzalim atau adz-dzulum adalah kegelapan. Tidak bisamemilih dan memilah. Gelap mata. Buta. Love is blind. Cinta itu butaakhirnya.
"..dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandinganselain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. danjika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketikamereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaanAllah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya merekamenyesal). QS.Al-Baqarah [2]:165.
Getar cinta. Reaksi kimiawi yang mempesona. Keunikan dan inilah reaksinyacinta. Ketika ikrar cinta sudah diproklamirkan bahwa kasta cintatertinggi hanya untuk Allah dan meletakkan kecintaan-kecintaan padaseribu satu kekasih pada tingkatan yang tidak menguasai hati, tidakmenundukkan jiwa dan tidak menjajah wilayah ketaatan kita. Maka getarcinta itu akan terasa semakin dahsyat disaat kita tiba-tiba disebutkekasih tertinggi kita. Asma Allah Azza Wajalla. Kekuaran getarankekuatannya jauh daripada getaran-getaran cinta yang lain.
"Sesungguhnyaorang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah,gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlahiman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." (QS Al-Anfaal [8]: 2).
Kirimkan teman lain ingin ikut membaca juga. Terimakasih
0 komentar:
Posting Komentar