Tampilkan postingan dengan label mulia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mulia. Tampilkan semua postingan

SPESIAL IDUL ADHA "MEMBANGUN KEKUATAN UMMAT"

SPESIAL IDUL ADHA "MEMBANGUN KEKUATAN UMMAT"
oleh Tausiyah Abi Ridwan AlMahbuby pada 15 November 2010 jam 0:44

الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu. Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang begitu banyak sehingga kita bisa hadir pada pagi ini dalam pelaksanaan shalat Idul Adha. Kehadiran kita pagi ini bersamaan dengan kehadiran sekitar tiga sampai empat juta jamaah haji dari seluruh dunia yang sedang menyelesaikan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Semua ini karena nikmat terbesar yang diberikan Allah swt kepada kita, yakni nikmat iman dan Islam.

Shalawat dan salah semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad saw, beserta keluarga, sahabat dan para pengikuti setia serta para penerus dakwahnya hingga hari kiamat nanti.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu. Kaum Muslimin Yang Berbahagia.

Idul Adha yang kita rayakan dari tahun ke tahun selalu memberi makna dan pelajaran yang amat berharga bagi kita, baik secara pribadi dan keluarga maupun sebagai umat dan bangsa. Lebih dari 200.000 jamaah haji kita dari Indonesia bersama dengan sekitar 3 juta jamaah haji dari seluruh dunia selalu kita doakan agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya dan menjadi haji yang mabrur, karena haji yang mabrur pasti memberi pengaruh positif dalam kehidupan ini.

Idul Adha tahun ini kita masuki dalam suasana duka bangsa Indonesia yang dilanda oleh berbagai musibah yang datang silih berganti, mulai dari banjir, tanah longsor, gempa bumi sampai gunung meletus, belum lagi dengan berbagai persoalan kehidupan yang begitu banyak, baik di desa-desa terpencil maupun di perkotaan, satu persoalan belum terpecahkan sudah muncul lagi persoalan berikutnya. Oleh karena itu, mengambil hikmah dari ibadah haji dan qurban serta meneladani kehidupan Nabi Ibrahim as dan keluarganya menjadi sesuatu yang amat penting. Paling tidak, ada lima kekuatan yang harus kita bangun pada umat kita ini untuk bisa mengatasi persoalan dan membangun kehidupan yang lebih baik pada masa-masa mendatang.

Pertama, kekuatan aqidah, iman atau tauhid kepada Allah swt. Nabi Ibrahim as telah mencontohkan kepada kita bagaimana aqidah begitu melekat pada jiwanya sehingga ia berlepas diri dari siapapun dari kemusyrikan, termasuk orang tuanya yang tidak mau bertauhid kepada Allah swt sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

Sesungguhnya Telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan Dia; ketika mereka Berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan Telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja (QS Al Mumtahanah [60]:4).

Salah satu dampak positif dari aqidah yang kuat akan membuat seorang mukmin memiliki prinsip yang tegas dalam setiap keadaan, dia tidak lupa diri pada saat senang, baik senang karena harta, jabatan, popularitas, pengikut yang banyak maupun kekuatan jasmani dan iapun tidak putus asa pada saat mengalami penderitaan, baik karena sakit, bencana alam, kekurangan harta maupun berbagai ancaman yang tidak menyenangkan, inilah yang membuatnya menjadi manusia yang mengagumkan, Rasulullah saw bersabda:

عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ اِنَّ اَمْرَهُ كُلَّهُ لَخَيْرٌ وَلَيْسَ ذَالِكَ ِلأَحَدٍ اِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ ِانْ اَصَبَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَاِنْ اَصَبَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ Menakjubkan urusan orang beriman, sesungguhnya semua urusannya baik baginya dan tidak ada yang demikian itu bagi seseorang selain bagi seorang mu’min. Kalau ia memperoleh kesenangan ia bersyukur dan itu baik baginya. Kalau ia tertimpa kesusahan, ia sabar dan itu baik baginya (HR. Ahmad dan Muslim).

Kekuatan umat Kedua yang harus kita bangun adalah akhlak yang mulia. Kondisi akhlak masyarakat kita sekarang kita akui masih amat memprihatinkan, bila ini terus berlangsung, cepat atau lambat yang lemah dan hancur bukan hanya diri dan keluarga, tapi juga umat dan bangsa. Seorang ulama Mesir yang wafat tahun 1932 M yang bernama Syauqi Bey, menyatakan :

إِنَّماَ الأُمَمُ الأَخْلاَقُ ماَ بَقِيَتْ وَإِنْ هُمُوْ ذَهَبَتْ أَخْلاَقُهُمْ ذَهَبُوْا Suatu bangsa akan kekal selama berakhlak, bila akhlak telah lenyap, lenyaplah bangsa itu. Karena itu melanjutkan misi Nabi Muhammad saw memperbaiki akhlak menjadi sesuatu yang amat penting. Profil Nabi Ibrahim dan keluarganya serta dari ibadah haji yang harus ditunaikan oleh kaum muslimin sekali seumur hidupnya adalah menjauhi segala bentuk keburukan dan melakukan segala bentuk kebaikan. Kesimpulan ini kita ambil dari larangan melakukan keburukan bagi jamaah haji, Allah swt berfirman:

(Musim haji) adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh mengerjakan rafats (perkatan maupun perbuatan yang bersifat seksual), berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Dan berbekallah kamu, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal (QS Al Baqarah [2]:197)

Sabar Membawa Keberhasilan

Sabar adl akhlak yg sangat mulia. Ia menjadi hiasan para Nabi utk menghadapi berbagai tantangan dakwah yg menghadang. Berhias diri dgn sabar hanyalah akan membuahkan kebaikan.

“Bersabarlah!”Demikian perintah Allah terhadap Rasul-Nya Muhammad di dlm Al Qur’an. Hal ini menunjukkan betapa besar kedudukan sabar kaitan dgn keimanan kepada Allah dan kaitan dgn perwujudan iman tersebut dlm kehidupan dan terlebih sebagai pemikul amanat dakwah. Tentu jika anda menyambut seruan tersebut niscaya anda akan berhasil sebagaimana berhasil Rasulullah keberhasilan di dunia dan di akhirat. Allah berfirman

“Maka bersabarlah kamu sebagaimana bersabar orang2 yg memiliki keteguhan dari para rasul.”

Sabar Ulul ‘AzmiSiapakah yg dimaksud oleh Allah dgn ulul ‘azmi yg kita diperintahkan utk mencontohnya?

1. Nabi Nuh ‘Alahi salam sebagai rasul yg pertama kali diutus ke muka bumi ini adl salah satu dari ulul ‘azmi. Beliau diutus kepada kaum yg pertama kali menumbuhkan akar kesyirikan di muka bumi. Tahukah anda bagaimana besar tantangan yg dihadapi? Coba anda renungkan ketika seseorang ingin mencabut sebuah pohon yg sangat besar yg akar telah menjalar ke segala penjuru sungguh betapa berat pengorbanannya. Allah sendiri telah memberitahukan kepada kita dgn firman-Nya:“Dan demikianlah kami menjadikan bagi tiap para nabi seorang musuh dari syetan baik dari kalangan jin dan manusia.”

Yang dipilih pertama kali dari sederetan kaum yg menghadang dakwah beliau adl keluarga yg paling dekat anak dan isterinya. Dengan perjuangan yg panjang dan berat beliau dgn kesabaran bisa meraih kemenangan di dunia dan di akhirat. Allah mengatakan tentang beliau:“Sesungguh dia adl hamba-Ku yg bersyukur.”

2. Nabi Ibrahim sebagai bapak orang2 yg bertauhid juga sebagai salah satu ulul ‘azmi. Mendobrak keangkaramurkaan yg dilakukan oleh bapak sendiri dan kaum yg dipimpin oleh seorang raja yg dzalim. Bagaimanakah perasaan anda jika anda diusir dari belaian kasih sayang dan perlindungan bapak anda? Bapak yg dipilih oleh Allah utk menghadang dakwah beliau yg berada di bawah cengkeraman raja yg mengaku diri sebagai tuhan. Dia harus menelan pil pahit angkara murka kaum yg dgn tega melempar Nabi Ibrahim ke dlm kobaran api yg sangat dahsyat. Namun apakah yg mereka bisa perbuat terhadap jasad beliau? Sia-sialah perbuatan mereka.

Di sisi lain beliau harus juga menerima ujian yg lbh pahit yaitu amanat dari Allah utk menyembelih putra yg disayangi dan diharapkan sebagai calon penerusnya. Bisakah anda membayangkan hal yg demikian itu? Kesabaranlah yg menyelamatkan dari semua ujian dan cobaan yg menimpa beliau.

3. Nabi Musa dan ‘Isa adl dua rasul yg diutus kepada Bani Israil dan sekaligus sebagai ulul ‘azmi. Tantangan yg dihadapi beliau berdua tentu tdk jauh berbeda dgn para pendahulu dari kalangan para rasul Allah. Siapa yg tdk mengenal Fir’aun si raja kufur yg menobatkan diri sebagai Rabb semesta alam raja tdk berperikemanusiaan yg membunuh anak-anak yg menurut akan bisa menggoyahkan tahta kekuasaannya. Kesabaranlah yg menjadi kunci sehingga beliau berdua dibebaskan dari segala bentuk tantangan dan ujian yg sangat dahsyat.

4. Nabi Muhammad sebagai nabi penutup dan imam para rasul juga termasuk salah satu dari ulul ‘azmi. Yang diutus kepada semua umat yg berada di atas dekadensi moral kejahiliyahan dan keberingasan. Tentu tantangan yg beliau hadapi tdk kalah hebat dgn para rasul pendahulu beliau. Para rasul pendahulu beliau hanya diutus kepada kaum tertentu sedangkan beliau diutus kepada seluruh umat. Ini menggambarkan betapa besar tantangan yg beliau harus hadapi. Allah memilih keluarga beliau yg paling dekat menjadi penjegal perjalanan dakwah beliau. Mereka tdk berbeda dgn kaum sebelum dlm memusuhi para rasul Allah. Kesabaranlah yg menjadi kunci semua perjuangan beliau.

Anda pasti menginginkan keberhasilan dlm tiap usaha yg anda lakukan. mk dari itu jadikanlah seluruh para Nabi dan Rasul Allah sebagai suri tauladan anda dlm kesabaran sehingga anda akan mendapatkan keberhasilan seperti apa yg mereka telah dapatkan.

Abdurrahman As Sa’di mengatakan di dlm tafsir beliau: “Dan adapun orang yg telah diberikan taufiq oleh Allah utk bersabar ketika ditimpa ujian lalu dia menahan diri utk tdk benci terhadap ketentuan tersebut baik dgn ucapan dan perbuatan dan berharap pahala dari Allah dan dia mengetahui bahwa apa yg dia dapatkan dari pahala krn kesabaran tersebut atas musibah yg menimpa bahkan bagi ujian itu menjadi ni’mat krn telah menjadi jalan terwujud sesuatu yg lbh baik mk sungguh dia telah melaksanakan perintah Allah dan berhasil meraih ganjaran yg besar dari sisi-Nya.”

Macam-macam Sabardan Keutamaannya

Ibnul Qayyim dlm kitab beliau Madarijus Salikin berkata: “Sabar ada tiga macam yaitu sabar dlm ketaatan kepada Allah sabar dlm menahan diri dari bermaksiat kepada Allah dan sabar dlm menghadapi ujian.”

Al Imam Al Qurthubi dlm tafsir beliau menukilkan ucapan Sahl bin Abdillah At Tasturi: “Sabar ada dua macam yaitu sabar dari bermaksiat kepada Allah mk ini adl seorang mujahid; dan sabar dlm ketaatan kepada Allah ini yg dinamakan ahli ibadah.”

Ibnul Qayyim di dlm kitab beliau Madarijus Salikin mengatakan: “Sabar dlm keimanan bagaikan kepala pada jasad; dan tdk ada keimanan tanpa sabar sebagaimana jasad tdk akan berfungsi tanpa kepala.”Umar bin Al Khaththab berkata: “Kami menjumpai kebaikan hidup ada bersama kesabaran.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Kepemimpinan dlm agama akan didapati dgn yakin dan sabar.” Allah berfirman “Dan Kami menjadikan dari mereka sebagai pemimpin yg berjalan di atas perintah Kami ketika mereka bersabar dan mereka yakin kepada ayat-ayat Kami.”

Rasulullah bersabda: “Tidak ada satupun pemberian kepada seseorang yg lbh baik daripada sabar.” .“Sabar adl cahaya.” .

Allah berfirman “Dan Kami benar-benar akan membalas mereka yg bersabar dgn balasan yg lbh baik daripada apa yg mereka telah lakukan.”



Kirimkan teman lain ingin ikut membaca juga. Terimakasih