Dua minggu yang lalu saya berkesempatan mendampingi sahabat saya sewaktu menerima lamaran salah seorang putrinya. Acara sekitar 30 menit itu diakhiri dengan doa yang dibacakan oleh seorang diantara hadirin. Meskipun baru acara lamaran, tetapi diantara doa yang dibaca termasuk juga harapan agar nantinya pasangan itu hidup rukun dan bahagia. “Alahumma allif baynahumaa kamaa allafta bayna yuusufa wa zulaikha” begitu bunyi salah satu kalimat dalam doa itu.
Tanpa disangka-sangka sesudah acara doa selesai, salah seorang anggota rombongan bakal besan angkat bicara: “Saya minta maaf yang sebesar-besarnya, seharusnya doa tadi tidak membawa-bawa nama Yusuf dan Zulaikha. Meskipun sudah sangat jamak diucapkan dan meskipun Yusuf seorang nabi, tetapi mereka bukan suami-istri”. Tidak seorangpun dari majlis yang menjawab, termasuk yang membaca doa. Sepertinya semua sepakat berkata dalam hati: “Ooo begitu, ya deh”. Untuk pertama kalinya saya mendengar orang mengangkat masalah ini, apalagi dalam majlis seperti ini.
Yang ada dalam ingatan saya hanya bahwa Yusuf dibeli oleh pembesar Mesir, siapa tahu bermanfaat atau untuk dijadikan anak angkat. Tetapi kemudian isteri pembesar itu jatuh cinta kepadanya. Dalam kamar tertutup keduanya sama-sama tergoda (laqod hammat bihi wa hamma biha). Tetapi Yusuf menolak terlibat perselingkuhan karena takut kepada Alloh.
Jadi ia lebih merupakan tokoh moral ketimbang tokoh kerukunan rumah tangga. Bahkan nama Zulaikha sendiri tidak ada dalam Qur’an apalagi pernikahannya dengan Yusuf. Bahwa nabi Yusuf itu gorgeous dan charming, memang. Ketika ditampilkan didepan nyonya-nyonya pembesar, teriris pisau jari mereka waktu mengupas buah karena tercengang memandangnya. “Ini mah malaikat”
Untuk memperjelas kisah nabi Yusuf dalam bungannya denga Zulaikha, simaklah tulisan Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, imam besar masjid Istiqlal yang dimuat dalam situs Pondok Pesantren Tebuireng ini. http://pesantren.tebuireng.net/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=65
Disana diterangkan dengan menarik bagaimana mula-mula nama Zulaikha muncul dalam Qur’an terjemahan bahasa Indonesia, serta asal-usul nama itu sendiri.
Bahkan juga disebut-sebut tentang seloroh orang bahwa doa “..kama allafta bayna yusuf wa zulaikha” itu berarti anjuran untuk menyayangi istri orang lain atau doa berselingkuh....
0 komentar:
Posting Komentar